1. Duyung dalam Legenda
![]() |
Putri Duyung |
Putri duyung
merupakan makhluk legendaris yang ceritanya sudah beredar
berabad-abad yang lalu. Mereka termasuk salah satu makhluk legendaris separuh
manusia separuh hewan. Cerita mengenai wujud putri duyung hampir sama dalam
semua masyarakat di dunia. Dalam mitologi Yunani,
putri duyung dikatakan selalu menggoda para pelaut yang lalai. Siapa saja yang
tergoda akan menemui ajalnya. Masyarakat Babilonia
juga menyembah putri duyung sebagai dewa
laut yang dikenal sebagai Ea atau Oannes. Oannes digambarkan sebagai
duyung jantan.
Kisah mengenai putri
duyung kini sudah universal, mendunia, dan bukan milik suatu daerah atau negara
saja. Banyak orang dari berbagai negara menciptakan karakter putri duyung masa
kini atau masa lalu sesuai dengan imajinasinya.
2. Duyung dalam Realita
![]() |
Duyung atau Dugong |
Ikan duyung atau duyung atau dugong dengan nama latin Dugong dugon, merupakan sejenis hewan laut yang merupakan
salah satu daripada empat spesies Sirenia atau lembu laut yang masih bertahan hidup selain manatee,
ikan duyung bukanlah termasuk ke dalam bangsa ikan. Ia merupakan satu-satunya
hewan yang mewakili keluarga Dugongidae. Ia juga
merupakan satu-satunya sirenia yang bisa ditemukan di kawasan perairan
sekurang-kurangnya di 37 negara di wilayah Indo-Pasifik,
walaupun kebanyakan duyung tinggal di perairan utara Australia.
Duyung atau dugong adalah satu-satunya mamalia laut herbivora atau maun artinya pemakan
dedaunan, dan semua spesies sapi laut hidup pada perairan segar dengan suhu air
tertentu.
Duyung sangat
bergantung kepada rumput laut sebagai sumber makanan, maka penyebaran hewan ini
terbatas pada habitat pantai di mana ia dilahirkan, dengan habitat utama duyung
membutuhkan kawasan yang luas, perairan dangkal serta tenang, seperti di
kawasan teluk
dan hutan bakau.
Moncong hewan ini menghadap ke bawah agar dapat menjamah rumput laut yang
tumbuh di dasar perairan.
Duyung menjadi hewan
buruan selama beribu-ribu tahun karena daging dan minyaknya. Kawasan
penyebaran dugong semakin berkurangan, dan populasinya semakin menghampiri
kepunahan. IUCN mengklasifikasikan
dugong sebagai spesies hewan yang terancam, manakala CITES melarang atau
mengharamkan perdagangan barang-barang produksi yang dihasilkan dari hewan ini.
Walau pun spesies ini dilindungi di beberapa negara, penyebab utama penurunan
populasinya di antaranya ialah karena pembukaan lahan baru, perburuan,
kehilangan habitat serta kematian yang secara tidak langsung disebabkan oleh
aktivitas nelayan dalam menangkap ikan. Duyung bisa mencapai usia hingga 70
tahun atau lebih, serta dengan angka kelahiran yang rendah yang mengancam
menurunnya populasi
duyung. Duyung juga terancam punah akibat badai, parasit, serta hewan pemangsa
seperti ikan hiu, paus pembunuh
dan buaya.
Penulis: Semiyanto
Sumber:
0 komentar :
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar / respon anda di sini :